Kami suguhkan nama, keahlian atau kontribusi, pendidikan, dan keterangan yang berisi sumber informasi pendukungnya. Tentunya daftar ini akan terus diperbarui jika ditemukan informasi baru. Bukan hanya tokoh dari luar Indonesia, namun juga tokoh dari Indonesia.
Berharap dari daftar ini, khususnya para pustakawan memperoleh informasi baru terkait jenjang pendidikan para pustakawan atau pemikir/tokoh yang berpengaruh pada dunia kepustakawanan. Informasi tersebut bisa menjadi landasan pustakawan dalam memilih pendidikan, dalam rangka menjadi pustakawan ideal.
Melvil Dewey, siapa pustakawan tidak mendengar nama ini? 99.9% pasti pernah mendengarnya. Dewey berpengaruh dalam hal pengembangan klasifikasi, yang kemudian dikenal dengan DDC. Selaras dengan Dewey, ada Otlet yang membuat UDC, Ranganathan yang membuat Colon Classification. Ranganthan juga merumuskan 5 hukum perpustaskaan.
Leo Eghhe, mungkin jarang didengar, namun Egghee merupakan penemu/perumus g-indeks. G-indeks dirumuskan setelah h-indeks oleh Hirsch. Indeks ini berpengaruh dalam dunia kepustakawanan terkait scholarly communication librarian. G dan h indeks ini, diklaim sebagai bagian dari perkembangan info/bibliometrik. Pustakawan diminta tahu berbagai indeks ini agar lancar dalam memberikan referensi terkait komunikasi ilmiah pada mahasiswa.
Zurkowski, si penemu istilah literasi informasi. Jamak pustakawan memaklumi, LI merupakan tuah sakti yang saat ini digandrungi. LI digunakan pustakawan untuk meneguhkan bahwa dirinya ada.
Kemudian Garfield, si perintis ISI WoS. WoS ini masih terkait dengan h dan g-indeks, terkait pula dengan impacf factor pada dunia komunikasi ilmiah.
*) jika menemukan kekeliruan, silakan koreksi di komentar
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih, komentar akan kami moderasi