kang pithuk mencari ikan |
Tapi tidak untuk kami, yang tinggal di desa.
Peristiwa ini saya alami ketika pulang ke kampung halaman liburan akhir pekan ini (11-12/1).
hasil perburuannya kang Pithuk |
Saya jadi ingat, bahwa ketika hujan dan banjir banyak dimanfaatkan untuk mencari ikan di sungai. Anak-anak menyusuri banjir dengan membawa ember dan "irik". Irik merupakan alat dapur yang terbuat dari bambu yang dianyam. Sela-sela anyaman dapat digunakan untuk lobang air, sehingga alat ini bisa digunakan untuk mencari ikan.
Meski menemukan satu orang yang mencari ikan diarus banjir ini, saya tidak menemukan "irik" yang digunakan. Seorang pencari ikan, sebut saja kang Pithuk menggunakan jaring kecil dan sebuah ember. Ikan yang didapatkan cukup banyak, meski tak sebanyak ketika hujan lebat pertama turun. Benceng, cethul, lunjar, wader dan jika beruntung bisa mendapatkan ikan lele.
Gunawan, teman saya sejak kecil sedang mancing |
Selain mencari ikan, memancing kala hujan juga hal yang kerap dilakukan. Jika beruntung, ikan lele bisa dibawa pulang. Sayangnya sejak ada aktifitas "menyetrum" dan "meracun", hasil dari memancing tidak sebanyak masa-masa dahulu.
Gunawan, bersama Sapto dan Kang Sunar sedang mancing |
Hidup di desa itu menyenangkan...
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih, komentar akan kami moderasi