Judul di atas mungkin berlebihan. Bisa jadi. Ndak apa-apa. Sah-sah saja berpendapat demikian.
Ini sebenarnya juga tulisan iseng, atau usaha membangkitkan "keisengan" saya yang agaknya tertidur lama. Sekian lamanya, sehingga di blog ini banyak bulan yang bolong ndak ada tulisan. Kosong.
Kekosongan tulisan sama dengan berkurangnya kontemplasi atau berfikir mendalam. Mungkin juga, kosongnya tulisan ini karena intervensi Instagram. Beberapa tulisan pendek, pendek sekali kadang saya tulis di sana.
Oke!
Pada tulisan ini, saya hendak memetakan kepengurusan di FT UGM berdasarkan asal departemen. Pengurus dalam hal ini yaitu dekan dan wakil dekan, atau dahulu pernah di sebut pembantu dekan.
Pengurus sangat mungkin lebih ke kompetensi personal, tidak terkait dengan asal departemen. Namun, pada tulisan ini tidak demikian, melainkan.... ya suka-suka saya, lah.😊
Agar lebih mudah dipahami, saya sajikan mirip seperti tulisan ilmiah. Ada latar belakang, ada metode, ada hasil, dan ada kesimpulan.
Oia, tulisan ini sebagai bagian kerja saya sebagai pustakawan. Menyajikan informasi atau olahan data, agar mudah dipahami, atau ditafsirkan. Ya. Meski ndak payu buat angka kredit. 😊
***
Metode
Metode yang saya lakukan dengan cara mencari asal departemen dari dekan dan wakil dekan pada setiap periode. Data nama saya peroleh dari buku Profil Dosen dan Karyawan FT UGM yang diterbitkan pada tahun 2008, + pengamatan saya pada periode setelahnya. Asal departemen saya peroleh menggunakan metode mengingat. Jika ingatan saya mentok, maka saya coba telusuri dari berbagai sumber. Oia, data saya ambil dari 1991 sampai 2021, atau 10 kepengurusan terakhir.
Kenapa hanya sampai 10 kepengurusan terakhir?
Jika ada 2 nama yang berasal dari 1 departemen yang sama, maka
hanya ditulis 1 departemen saja nama departemen yang sama ditulis pada baris di bawahnya, misalnya lihat baris bertanda tahun 2016. Hal ini dilakukan agar
occurence (kemunculan) tetap dapat dipertimbangkan sebagai bobot departemen. Nama departemen asal, saya singkat agar lebih pendek. Misal TE untuk DTETI, TSL untuk DTSL dan seterusnya.
Setelah terdata, kemudian saya visualkan. Metode visualisasi ini sebenarnya dipakai untuk visualisasi publikasi, misalnya pada bagian kata kunci.
Batasan penelitian
Tulisan ini sekedar memetakan asal departemen para pengurus FT UGM saja. Departemen yang banyak muncul selama kepengurusan, diasumsikan memiliki pengaruh paling banyak ke fakultas. Tentu saja, boleh sepakat dan boleh tidak dengan hal ini. Ndak papa.
Hasil dan Pembahasan
 |
Tabel asal departemen dekan dan wakil dekan sejak 1991 s.d. 2021
|
Di atas merupakan gambar yang menunjukkan departemen asal dekan dan wakil dekan sejak 1991 hingga 2021, atau 10 kepengurusan.
Kasat mata, pada 10 kepengurusan terakhir, dekan dijabat oleh dosen dari TK pada 3 periode, TSL 3 periode, TAP 1 periode, TM 2 periode (2004 dan 2016 saat pergantian antar waktu), TE 2 periode.
 |
7 departemen pada 10 kepengurusan |
Gambar di atas menunjukkan 7 departemen yang berkontribusi pada 10 kepengurusan di FT UGM sejak 1991 s.d. 2021. Ada 1 departemen yang selama 10 kepengurusan terakhir tidak bergabung pada jajaran dekan atau wakil dekan, yaitu departemen teknik nuklir dan teknik fisika.
 |
klaster jejaring antar departemen |
Gambar di atas menunjukkan jejaring antar departemen yang masuk pada 10 kepengurusan terakhir. Jejaring tersebut membagi departemen menjadi 2 klaster.
- Klaster pertama terdiri dari: TE, TK, TSL, TGL.
- Klaster kedua terdiri dari: TM, TAP, TGD
Pembagian ini menunjukkan kedekatan antar departemen (kekuatan jejaring = link strength) pada saat departemen tersebut masuk pada kepengurusan.
Jika klaster tersebut merupakan kata kunci pada paper, maka dapat diperoleh kelompok kata kunci yang saling berkaitan erat.
Departeman yang saling berjauhan, berarti jarak jejaringnya jauh, atau bahkan belum pernah berjejaring.
 |
TAP yang jauh dan tidak terkait dengan TGL |
Misalnya, pada gambar di atas TAP berjejaring dengan semua departemen kecuali TGL. Jarak TAP dan TGL pun berjauhan. Hal ini berarti TAP belum pernah satu kepengurusan dengan TGL.
Jika nama departemen tersebut merupakan kata kunci paper, maka akan terlihat keterkaitan kata kunci, dan juga kata kunci yang belum terkait.
 |
Rerata tahun muncul |
Hal menarik ditunjukkan pada rerata tahun muncul. DTK (Teknik Kimia) berwarna kuning, dengan rata-rata tahun muncul paling muda, yaitu 2006.5; serta DTGL (Teknik Geologi) yang juga kuning dengan rata-rata tahun kemunculan 2018.5.
Jika dilihat pada daftar lengkap pada gambar pertama, DTK pernah absen dari kepengurusan di tahun tua, yaitu 1994 dan 1997. Sehingga tahun hadirnya DTK relatif di tahun muda.
Kemudian TGL sejak 1991 baru muncul di 2016 dan 2021, sehingga warna kuningnya lebih mencolok.
Jika diibaratkan sebuah kata kunci pada paper, DTK dan khususnya DTGL merupakan kata kunci yang sedang naik popularitasnya. Muncul di tahun muda, dan sedang muncul untuk dibahas.
*****
Berdasar data dekan dan wakil dekan pada 10 kepengurusan terakhir, hanya ada 3 dekan yang menjabat 2x, yaitu
- Prof. Dr. Ir. Sri Harto Brotowirjatmo, Dip.H., (1994 s.d. 1997 dan 1997 s.d. 1998)
- Dr. Ir. Indarto, DEA (2000 s.d. 2004 dan 2004 s.d. 2008)
- Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (2012 s.d. 2016 dan 2016 s.d. 2017)
Selain itu, hanya ada 2 dekan yang pada periode tepat sebelumnya menjabat sebagai wakil dekan, yaitu Prof. Panut Mulyono, dan Prof. Ir. Selo.
Hal ini menunjukkan pada para dosen yang ingin menjadi dekan, bahwa jadi dekan tidak harus jadi wakil dekan dahulu. Kemampuan mencitrakan diri sebagai orang yang mempu memimpin dan mengemban jabatan dekan lebih diterima.
Prof. Nizam misalnya, yang dapat meyakinkan senat untuk jabatan dekan, padahal sebelumnya tidak menjabat wakil dekan atau bahkan ketua departemen. Selain itu, pada tahun 2000 pada saat pergantian kepengurusan, Dr. Indarto menjadi dekan juga tanpa menjadi wakil dekan.
Susulan analisis
Ini susulan analisis, yang seharusnya dibahas pararel. Namun karena ide analisis ini tidak bareng, maka saya selipkan saja di sini.
Saya coba petakan nama-nama dekan dan wakil dekan per periode, kemudian memvisualkan. Hasilnya saya tampilkan di bawah ini.
 |
nama dekan dan wakil dekan sejak 1991 sampai 2021 |
Gambar di atas berisi nama dekan dan wakil dekan sejak 1991 sampai 2021. Mohon maaf, saya hanya ambil namanya saja, itupun ada yang tidak lengkap. Semata-mata untuk mempermudah visualisasi.
 |
tabel occurrences dan kekuatan jejaring |
Gambar di atas menunjukkan kemunculan nama dan kekuatan jejaringnya. Paling atas ada nama Panut Mulyono dengan 3 kemunculan (2 kali dekan dan 1 wakil dekan), dengan kekuatan jejaring paling tinggi di angka 11.
Jika dirunut lebih jauh, Panut Mulyono mengawali karir di fakultas sejak 1994, kemudian tahun 2017 (atau 23 tahun kemudian) mencapai jenjang jabatan paling tinggi: Rektor (baca
di sini). Capaian jabatan Rektor ini agaknya (jika dipaksa dikaitkan) bisa jadi terkait juga dengan cemerlangnya karir di tingkat fakultas. Panut memiliki kemunculan paling tinggi, dan jejaring paling kuat. Artinya tingkat diterimanya Panut di lingkungan fakultas tinggi. Tentu ini menjadi modal besar saat bersaing untuk jabatan rektor pada tahun 2017.
Proses karir Panut Mulyono ini agaknya dapat dijadikan pelajaran, bahwa meniti dari bawah itu menyenangkan, dan menguatkan. Tidak _ujug-ujug_. Mulai dari PPF (Pembantu Pengurus Fakultas), wakil dekan, lalu dekan, dan kemudian rektor.
Mulai dari lurah, bupati, wali kota, gubernur lalu presiden.
 |
Jejaring antar kepengurusan dekan sejak 1991 sampai 2021 |
Gambar di atas menunjukkan kelompok pengurus fakultas (dekan dan wakil dekan). Paling kiri kepengurusan 1991 sementara paling kanan 2021.
Terlihat setiap klaster (ditandai dengan warna) saling terkait. Hal ini menunjukkan bahwa kepengurusan di FT UGM itu berkesinambungan.
Maksudnya begini: selalu ada dekan atau wakil dekan pada periode sebelumnya, yang ikut menjadi pengurus pada periode berikutnya. Tentu saja ini budaya baik, agar ide dan gagasan sebelumnya tetap terjaga dan berlanjut.
Kesimpulan
- Di atas kertas, DTMI menjadi departemen yang berkontribusi pada 9 kepengurusan dari 10 kepengurusan sejak 1991. DTMI absen hanya pada kepengurusan 2021.
- Berbeda dengan DTMI, meskipun DTK juga memiliki kemunculan 9, namun DTK hanya ada di 8 kepengurusan.
- DTNTF menjadi departemen yang absen pada 10 kepengurusan terakhir
- Jabatan dekan tidak selalu di awali dengan menjadi wakil dekan. Hal ini terlihat pada 10 kepengurusan terakhir, hanya 2 dekan yang sebelumnya menjabat wakil dekan
- Kepengurusan di FT UGM selalu melibatkan pengurus sebelumnya
----------------------------------------------------**------------------------------------------------------------------
Sambisari, hari ke 24 bulan 9 tahun 2024
5.50 pagi hari
Baca pula:
Cukup menarik untuk disimak swbagai gambaran sejarah kepemimipnan FT
ReplyDeleteDTMI ini memang penguasa kebijakan penting di FT UGM. Terutama setelah era kepemimpinan Prof. Indarto (yang memang secara objektif kita akui kebapakan beliau)
ReplyDeleteBahkan nama Prof. Indarto juga harum di luar UGM mas :))