Iseng sebenarnya, tapi karena sangat penasaran akhirnya berusaha datang juga saya ke sana. Kata orang perpustakaan MAN 3 Yogyakarta itu bagus. Juara 1 tingkat nasional.... Hemmmm.
Akhirnya pada hari selasa, 15 April 2008, pada waktu istirahat kerja, setelah workshop SIPUS di UPT Perpuskaan UGM saya sempatkan ke MAN 3.
Kebetulan ada dua teman yang manjadi pustakawan di MAN 3, jadi lebih leluasa dan tidak canggung. :)
Hendak saya ceritakan sekilas tentang perpustakan MAN 3, baik dari pengamatan saya, dari cerita teman saya yang kerja disana (Bu Rita dan Mbak Nuzul), serta dari brosur perpustakaan MAN 3. Wuih keren kan, perpustakaan sekolah punya brosur segala, berwarna lagi.
Saya sampai sekitar pukul duabelas lebih limabelas menit. Para siswa masih istirahat...
Langsung saya menuju ke perpustakaan. Tidak begitu banyak yang ada di sana, kecuali ruang multimedia yang sedang dipakai untuk KBM, beberapa pustakawan dan guru yang sedang asyik membaca. Ah menarik.. setelah berkenalan dengan salah satu pustakawan, saya utarakan bahwa saya mencari Mbak Nuzul/Mbak Rita "Saya teman kuliahnya dulu pak". Sambil menunggu, saya keliling dan mengambil gambar. Wah benar-benar baru kali ini saya menemukan perpustakaan sekolah sebagus ini (apa karena kurang gaul aja ya :) ).
Akhirnya saya ketemu dengan dua pustakawan yang dulu satu angkatan dengan saya (Mbak Rita -pengantin baru nih....--- dan mbak Nuzul). Beberapa hal saya dapatkan dari beliau...
Ternyata perpustakaan ini juga di fungsikan sebagai ruang KBM, "kalau pagi sampai siang kadang penuh, sampai nolak-nolak bahkan" kata mbak Rita dalam logat jawa yang begitu kental. "Para gurupun juga dituntut paham tentang perpustakaan" sambungnya. Dari sinilah hubungan antara KBM dan perpustakaan muncul.
Selain itu, beberapa program menjadi unggulan perpustakaan ini:
1. Lomba resensi buku
2. Pendampingan Mayoga Books Lover, dimana perpustakaan dijadikan sebagai tempat kongkow-kongkow (basecamp)
3. Pemilihan best reader dengan kriteria: frekuensi kunjungan, keaktifan mengkomunikasikan bahan bacaannya, dan kesinambungan membaca.
4. Gerakan wakaf buku. Ini diberlakukan bagi siswa yang akan lulus. Mulai 2007 gerakan ini juga diberlakukan bagi guru dan karyawan. --ini ni yang namanya berbagi, jadi kalo punya buku gak cuma dibaca sendiri--
Oya, untuk sirkulasi perpustakaan ini sudah memakai sarana komputer, atau lazim disebut sistem automasi. Software yang digunakan adalah Siprus. Katalognya dapat diakses lewat internet lho, keren kan.
Sedikit catatan tentang sistem ini:
Menurut saya lebih baik server untuk sirkulasi ditempatkan di lingkungan perpustakaan/Sekolah, sehingga akses menjadi lebih cepat. Bukan lewat jaringan internet dan tidak tergantung jaringan internet. Sementara OPAC bisa disatukan dalam web MAN 3 yogyakarta sendiri. Sehingga urlnya akan lebih enak dibaca dan mencerminkan MAYOGA. Misalnya http://mayoga.sch.id --> untuk web sekolah, sedang OPACnya http://mayoga.sch.id/lib atau http://pustaka.mayoga.sch.id
Konsekwensinya memang karus menyediakan operator khusus untuk maintenance server koleksi/sirkulasi dan updating web.
Ini sekedar cerita.... jika masih ada waktu dan bahan nanti akan ada kelanjutannya...semoga
salam pustaka dan SEMAGAT :)
maaf foto-fotonya belum di unggah :(
hmm.. jadi pgn jalan2 ke MAN 3 Yogya...
ReplyDeleteGus Pur, kpn2 temeni saya ya ke sana?
Oke mas.. yang pasti kapan ke jogjanya? nanti tak anter muter-muter, :)
ReplyDeleteThank's sarannya ya Bung...Nanti saya bicarakan ma temen2 yg laen.
ReplyDeleteEmang thn 2007 menjadi moment bersejarah bagi keluarga besar MAN3. Dengan segala perjuangan dan pengorbanan seluruh civitas MAN3, alhamdulillah dewan juri memberi kepercayaan kpd Perpust MAN3 utk bisa mengemban amanah agung mjd pemenang I di tkt nasional. Bagi kelrg MAN3, khususnya pengelola perpust (trmasuk saya..he..he..) mjd Juara I bukanlah akhir dari sebuah perjuangan, TP justru jd AWAL dari perjuangan qt utk mjd LEBIH BAIK...!!! MERDEKA!!!
Untuk Rita:
ReplyDeleteyup, sama-sama. Moga tambah maju.. Semangadddd..
Ass. wah setelah melihat sepintas perpustakaan mayoga saya jadi tertarik tuk ke sana, tuk mengembangkan perpustakaan di sekolah saya oya lupa perkenalkan diri, saya pustakawan di MAN 13 Jakarta saya lulusan UIN Syahid Jakarta th.2006 masih baru sekali saya mengamalkan ilmu saya ternyata tak semudah ketika kuliah penuh dengan rintangan ya tak semudah membalikkan tangan toh. semoga kelak dunia perpustakaan benar-benar menjadi jantung disekolahnya. Amin
ReplyDeleteMbak nurul, salam kenal juga. Senang bisa kenalan dengan anda.
ReplyDeleteMenerapkan ilmu di dunia kerja, memang lebih susah daripada bergelut dengan ide dan idealisme.
Tapi semoga mbak Nurul dapat berjuang untuk yang terbaik. amin
wassalam
he he bagus ya di sana perpusnya, coba lihat perpus MAN yang lain, seperti MAN 2. He he maklum alumninya gak pernah nengok perpusnya sekarang!!!!
ReplyDeleteok deh perpustakaan Indonesoa tambah maju trus. klo da info perpustakaan kasih tahu dong. kirim email ke aqy grage_s7@yahoo.com
ReplyDeleteMAYOGA maju terus..moga bisa menjadi inspirasi perpustakaan sekolah lainnya, utk tetap bisa menjadi jantung sekolah:)
ReplyDeleteSalam kenal Pak. Blognya sangat bermanfaat
ReplyDeleteMb Rita aku mau tanya nih apa yg mb rita lakukan untuk ngasih pengertian kepada guru...
ReplyDeleteoh y mb buku-buku pelajaran sekolah di MAN apa sudah dibuatin ruang sendiri....
TEP APIK CBZ CUY!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteEMMM mbz itu manah tho?????????????????????????????????bagus sma 8 j0ogja aPALAGI TELADAN
ReplyDeleteMAN 3 JOGJA ????????????????????????HALAGH
ReplyDeleteDolo waktu masih sekolah di sana, dateng ke sekolah jam 6 pagi buat ikut ekstrakulikuler Bahasa perancis, pulang sekolah stay di perpus sampe jam 5, kadang bisa lebih. Wahh rugi banget dah kalo waktu ngga di manfaatin dengan baik saat sekolah di mayoga.
ReplyDeleteSemua fasilitas dan ekstrakulikuler sebisa mungkin di ikuti, ya itung2 buat nambah pengalaman.
Ya Syukur Dulu sekolah di Mayoga sama saja gratis sejak kelas 2, karena sering menang lomba karya ilmiah jadi sering dapaet bebas biaya SPP, walaupun sama ortu masih sering di kasih ma ortu uang SPP nya. ya lumayan buat nambah uang saku hehhehehe.
Wah, pengalaman yang menarik mas. Semoga dapat ditiru oleh para adik angkatannya. amin
ReplyDelete