Thursday, 9 September 2010

, , , , , ,

SLiMS dan IndoMARC

MARC merupakan kepanjangan dari Machine Readable Cataloging yang merupakan standar penulisan katalog elektronik, Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat, konsep ini akhirnya diadopsi oleh berbagai Negara termasuk Indonesia yang menggunakan INDOMARC.

INDOMARC merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia, format IndoMARC ini terdiri dari 700 elemen bibliografi yang sangat lengkap. Kode MARC ini nantinya akan sangat berguna apabila terjadi proses saling bagi data elektronik antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, biasanya dikenal dengan istilah Harvesting atau saling pungut. Sumber UPI


Dari penelusuran penulis, ada dua model INDOMARC, versi Dikti dan versi Perpustakaan Nasional. Kebetulan penulis berhasil menemukan Indomarc versi Dikti di sini.

Bagaimana field bibliografi SLiMS? Apakah dapat mengakomodasi tag yang ditentukan dalam IndoMarc. Kita lihat gambar IndoMarc berikut ini: (klik untuk ukuran besar)

[caption id="attachment_774" align="aligncenter" width="500" caption="IndoMarc versi Dikti"]IndoMarc versi Dikti[/caption]


Ketika membandingkan dengan deskripsi bibliografi di SLiMS, saya menemukan bahwa 98% yang ada dalam IndoMarc versi Dikti ini telah terakomodir di SLiMS. Ada dua tag yang tidak ada dalam SLiMS, yaitu Kode Operator dan Badan Pemilik. Meskipun demikian, Badan Pemilik dalam Indomarc dapat diwakili oleh Location di SLiMS, sementara Kode Operator dapat ditambahkan sendiri dengan menggunakan fitur Custom Bibliographic Record.

Untuk pertukaran data, perbedaan ada pada penamaan tengara. Misalnya di MARC pengarang diwakili oleh 100, maka di SLiMS xml untuk pertukaran data menggunakan MODS.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih, komentar akan kami moderasi