Agar tidak terjebak pada tipuan konferensi ilmiah abal-abal, kita perlu hati-hati jika mendapatkan tawaran mengikuti sebuah konferensi. Apalagi konferensi tersebut dilaksanakan di negara lain. Jangan sampai sudah transfer biaya, menulis artikel dan jauh-jauh datang, ternyata konferensi tersebut tidak dilaksanakan.
Berikut beberapa tips:
Melalui webnya
Berikut beberapa tips:
Melalui webnya
Cek web konferensi tersebut menggunakan mesin pelacak google. Cari sebanyaknya testimoni tentang konferensi tersebut, kemudian bacalah.
Nama web, juga bisa jadi penilaian. Org, com atau email yang pembuatannya perlu registrasi resmi (edu, ac.id, or.id dan semacamnya). Buka web tersebut, dan lihat informasi detailnya.
Penyelenggara
Cek nama penyelenggara. Cari tahu lebih tentang penyelenggara tersebut. Jika berafiliasi pada institusi tertentu, dapat pula dilakukan crosschek ke institusi tersebut
Email
Email apa yang digunakan? gmail, yahoo, atau menggunakan email resmi institusi. Jika menyebut email resmi institusi, lebih mudah lagi melacaknya. Kirim email untuk konfirmasi pada email tersebut. Selain itu, juga bisa dicek konfirmasi ke email resmi institusi (selain email konferensi). Jika email menggunakan email gratisan, anda patut meragukan.
Cek tempat penyelenggaraan
Lihat tempat penyelenggaraan, kemudian telusuri di internet. Tempat yang terpercaya (hotel dll), biasanya memiliki website. Cek di website resmi, pada bagian jadwal. Jika ada kontak email atau telepon ke hotel tersebut, dapat dilakukan cek langsung, menanyakan apakah ada kegiatan konferensi yang dimaksud atau tidak.
Cek penanggungjawab
Pada web konferensi, cari nama orang yang menjadi penyelenggara. Biasanya, jika konferensi internasional, akan mencantumkan nama akademisi penanggungjawab. Cek afiliasi nama tersebut, kemudian cari kontak nama tersebut di web affiliasinya, untuk mendapatkan kontak resmi. Anda dapat menghubungi kontak tersebut untuk konfirmasi.
Memeriksa kevalidan sebuah konferensi membutuhkan biaya. Jika ragu, lebih baik cek, kehilangan ratusan ribu rupiah, lebih baik dari pada tekor jutaan rupiah
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih, komentar akan kami moderasi