Suatu ketika, saya diberi URL ini. Setelah saya bukak, kaget. Saya takjub. Sebegitu produktifnya seorang peneliti, sampai ratusan paper dalam beberapa tahun. Tentu saja, produktifitas ini dapat menjadi penyemangat bagi para penulis lainnya.
Berikut saya potretkan salah satu bagian dari berita di atas.
Pada berita di atas, disebutkan bahwa si penulis masuk MURI. Untuk memastikan benar-benar masuk MURI, saya cari di web MURI. Ketemulah laman berikut ini.
Sumber: https://muri.org/Website/ |
Saya penasaran. Luar biasa sekali penulis ini hingga bisa menghasilkan 140 lebih tulisan di jurnal internasional dalam 3 tahun. Saya coba cek di database pengindeks jurnal internasional. Ketemulah profil ini.
Pertama, profil di atas berafiliasi ke UPH. Klop!. Seperti yang ada di berita. Kedua, profil ini ada ORCID-nya. Berarti profil ini (diasumsikan) dipelihara oleh pemiliknya.
Ketiga, ketika ditelusur ke ORCID, ditemukanlah laman profil di bawah ini.
Pada ORCID tertera Scopus ID yang ditautkan sama persis dengan Scopus ID pada gambar 1, yaitu 57215569034. Artinya klop juga.
Ketiga, ketika ditelusur ke ORCID, ditemukanlah laman profil di bawah ini.
Profil ORCID a.n. Agus Purwanto |
Pada ORCID tertera Scopus ID yang ditautkan sama persis dengan Scopus ID pada gambar 1, yaitu 57215569034. Artinya klop juga.
Dengan tiga verifikasi tersebut, saya anggap saja profil Scopus itu valid dan dipelihara.
Kemudian jika dilihat paper sesuai ORCID ID kita bisa peroleh informasi ini.
Luar biasa, ada 298 karya yang tercantum. Sayangnya, kita tidak bisa lihat sebaran tahun publikasi karya-karya ini.
*****
Terdapat 73 paper di Scopus (sampai 4 Juli 2021) yang terkait dengan ID Scopus 57215569034.
Source type dari 65 publikasi 2020 |
Type dokumen dari 65 publikasi 2020 |
Sebenarnya ini biasa. Yang jadi luar biasa, 1,25 paper per pekan itu semuanya terbit. Dari 65 dokumen terbit di tahun 2020 tersebut, semuanya terbit di jurnal. Bentuknya pun 93% artikel, dan sisanya review (versi Scopus).
Tentu ini menambah luar biasa lagi.
*********
Angka total 73 paper di atas sebenarnya perlu divalidasi lagi, karena terkadang di Scopus ada paper yang keliru masuk ke profil yang bukan penulisnya, salah satunya karena nama penulisnya yang pasaran, maka perlu cek dahulu. Ya, meski sudah ada bantuan ORCID, sih.
Mari kita periksa lagi kevalidan 65 dokumen yang terdeteksi terbit tahun 2020. Namun maaf, khusus pengecekan 65 dokumen ini, dilakukan berdasar data tanggal 13 September 2021.
Di bawah ini merupakan negara afiliasi penulis dari 65 paper tersebut. Ada 4 dokumen yang ditulis bersama penulis dari Malaysia. Angka 65 (sesuai dengan jumlah di tahun 2020) menunjukkan asal penulis dari Indonesia. Ini jadi filter pertama. Apakah 65 paper ini benar-benar berafiliasi sebagaimana penulis yang dimaksud?
Dokumen berdasar negara penulis |
Untuk memastikan/memfilter hanya tulisan dari penulis yang dimaksud, yang berafiliasi ke UPH, maka kita coba filter berdasar affiiasi penulis. Afiliasi yang digunakan yaitu filter afiliasi yang ada di sisi kiri. Semua variasi nama UPH dipilih. Hasilnya seperti di bawah ini. Tetap 65 dokumen.
Artinya, 65 dokumen tersebut kemungkinan besar memang milik penulis yang dimaksud.
Filter berdasar UPH dalam berbagai variasi |
Sebagai tambahan validasi, kita coba cari laman profil di Sinta Ristekbrin.
Laman Sinta ID 6706160 |
****
Hasil filter berdasar UPH dalam berbagai variasi, pada bagian source title terlihat bahwa dari 65 dokumen, 40 diantaranya (61%) diterbitkan di jurnal Systematic Review in Pharmacy.
Hasil filter berdasar UPH |
Paper penulis di Systematic Review in Pharmacy |
Sayang sekali, ternyata jurnal ini sudah discontinued dari Scopus.
Status Jurnal SRP di SCopus |
Ketika dipanggil dokumen dari jurnal ini, terlihat ada lebih dari 1000 paper di tahun 2020. Padahal di 2019 tidak/belum genap 100 paper. Cukup menarik statistik ini.
Sebaran paper di Systematic Review in Pharmacy |
**********
Kita coba lebih fokus pada 65 dokumen yang terbit di tahun 2020.
Kata kunci terbanyak yaitu organizational learning, yang memiliki 7 dokumen dengan kekuatan link 28.
Jumlah penulis unik |
Total dari 65 dokumen publikasi memiliki 342 penulis unik. Artinya rata-rata ada 342/65 = 5,2 penulis unik pada 1 dokumen. Tentu, jika tidak dihitung uniknya nama penulis, maka rata-rata penulis per paper akan lebih banyak lagi.
Gambar di atas menunjukkan bahwa dari 65 paper publikasi, hanya ada 4 yang ditulis berkolaborasi antar negara. Sisanya, 61 paper, hanya ditulis dengan kolaborasi penulis dari Indonesia saja.
Frekuensi 1st author |
Gambar di atas menunjukkan frekuensi nama-nama yang menjadi penulis pertama pada 65 dokumen yang terbit di tahun 2020.
TreeMap berdasar author keywords |
Tentu saja produktifitas menulis ini dapat menjadi penyemangat kita, dan kita semuanya bisa lebih produktif lagi dalam menulis juga menerapkan tulisan tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih, komentar akan kami moderasi