Sedang populer nama Stella Christie di media sosial. Menyampaikan ini dan itu, tentang pendidikan tinggi di Indonesia. Termasuk di dalamnya tentang riset.
Dengan semangat keisengan yang tinggi, ya seperti biasanya lah, Paijo membuka kita suci para peneliti Indonesia: Scopus.
Meski kitab ini turun di benua lain, tapi di Indonesia cukup disucikan. Dakwah Scopus diterima dengan baik. Setidaknya oleh sebagian besar peneliti, dan didukung oleh majlis peneliti nasional.
Paijo menemukan nama Stella Christie di Scopus. Mbak Stella memiliki ID Scopus 24279360300. Selain di Scopus, Mbak Stella juga muncul di Scival dengan ID Customer/206003/Researcher/17671198.
Paijo memotret beberapa informasi dari Mbak Stella. Oia, ada Stella lain yang ada di Scopus namun oleh Paijo tidak ikut dianalisis. Stella itu afiliasinya ke University of Hertfordshire dengan 6 dokumen.
|
profil di Scopus |
Mbak Stella yang berafiliasi ke Tsinghua punya 23 dokumen di Scopus, dan h indeks 8 atau 34,7 % dari total publikasi. Artinya Stella 34.7% dari total publikasinya ada pada titik imbang antara kualitas dan produktifitas.
|
Publikasi berdasar tahun |
Nah. Di atas gambar yang menunjukkan produktifitasnya dari tahun ke tahun. Sejak 2020 hingga 2024 terdapat 13 publikasi. Artinya 13/5 = 2.6 publikasi per tahun. Angka ini tergolong rendah jika dibanding dengan para peneliti Indonesia yang bertengger di papan atas Sinta. Namun, meski rendah, justru kualitasnya bisa tinggi.
Publikasi 2.6 per tahun, berarti rata-rata 4 bulan untuk 1 paper. Tentu ini mestinya lebih berkualitas dari pada yang hampir tiap bulan publikasi. Hehe.
Bagaimana dengan kolaborasinya?
Akun Scival Mbak Stella menunjukkan bahwa dari 23 papernya, 29% ditulis dengan skema kolaborasi internasional (antar negara). Paling banyak sih kolaborasi institusi. Selain itu ada 23% yang hanya single author.
Menariknya, Scival menunjukkan tak ada publikasi yang menggambarkan kolaborasi akademic-coporate. 😊
|
patent di Scival |
Pada menu paten, Scival tidak menemukan paten dari publikasi yang melekat pada profil Mbak Stella.
***********************
Nah, di bawah ini beberapa gambar yang diolah Paijo menggunakan Vosviewer, berdasar 23 dataset publikasi Mbak Stella. Namun, dari 23 ini tidak semuanya punya kata kunci.
Biblioshiny menunjukkan data di bawah ini.
Ada 9 publikasi yang datasetnya tidak memiliki keyword. Visualisasi dari data set tersebut adalah sebagai berikut.
Jika di tabelkan, kata kunci pada network di atas akan diketahui occurence dan kekuatan jejaringnya. Silakan lihat tabel di bawah ini.
Nah. Jika dilihat overlay-nya, akan kelihatan topik/kata kunci berdasar tahun munculnya. Lihat di bawah ini.
KesimpulanTidak ada kesimpulan. Saya nulisnya sambil ngopi, dan posisi belum mandi. Apalagi kopinya sendirian, ndak ada camilannya. Jadi belum bisa bikin analisis.
Tafsir diserahkan pada sidang pembaca.
Sekian