Wednesday 25 December 2013

Merancang Visi dan Misi Komunitas SLiMS Indonesia

FFF by Eddy Subratha
Ketika diskusi tentang SLiMS, ada seorang rekan pegiat komunitas yang bertanya, "mau dibawa ke mana komunitas ini?"

Pertanyaan ini saya kira beralasan, karena memang belum ada panduan tertulis tentang arah dari komunitas. Komunitas SLiMS yang bergerak dengan semangat gotong royong dan paguyuban.
Sebagai sebuah komunitas yang menyandarkan diri pada perangkat lunak, di luar komunitas ini ada juga komunitas software: Komunitas Blender, Linux, Ubuntu, Blankon, Mysql dan lainnya. Di dunia perpustakaan, pernah ada ISIS dan juga Atheaneum serta aplikasi lainnya. Nama pertama pernah populer pada masanya, menjadi aplikasi otomasi perpustakaan pilihan. Nama terakhir memiliki alamat blog komunitas di http://kali-indonesia.blogspot.com/.
Memang tantangan antara satu komunitas dan komunitas lainnya berbeda, nah  bagaimana dengan SLiMS?
Saya pernah menulis tentang Komunitas SliMS (di sini), melanjutkan tulisan itu dan didorong oleh rekan komunitas yang menyarankan bahwa semestinya komunitas punya panduan berupa visi dan misi, maka saya coba tulis konsep visi misi komunitas SLiMS Indonesia.

Nama:
Komunitas SLiMS ....., yang berciri paguyuban.

Anggota:
Pustakawan, tenaga perpustakaan, pengelola perpustakaan, pengelola TBM, mahasiswa, guru, masyarakat dan lainnya.

Model keanggotaan:
terdata, diberi kartu anggota atasnama perpustakaan atau pribadi dengan hak dan kewajiban tertentu
(untuk model keanggotaan ini sangat opsional, bisa dengan kartu anggota bisa juga tanpa kartu anggota)

Visi:
Mewujudkan pengelola perpustakaan yang berpengetahuan luas, terampil serta mandiri demi terwujudnya perpustakaan yang ideal.

Misi:
  1. meningkatkan pengetahuan terkini dalam bidang kepustakawanan
  2. meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan perpustakaan
  3. meningkatkan kemampuan teknologi informasi
  4. menyebarkan aplikasi berbasis opensource kepada para pengelola perpustakaan dan pemerhati perpustakaan
  5. bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan perpustakaan dan pengelola perpusakaan
  6. melakukan kegiatan berbagi pengetahuan secara berkala
  7. membuat produk komunitas
Jika misi di atas diturunkan dalam bentuk kegiatan, maka kira-kira Komunitas SLiMS akan melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya:
  • meningkatkan pengetahuan terkini dalam bidang kepustakawanan, dalam bentuk belajar bersama tentang: (dalam hal ini komunitas wajib membaca keadaan, atau tren yang berkembang dalam dunia perpustakaan)
    • literasi informasi
    • etika profesi
    • manajemen perpustakaan
    • kepemimpinan
    • strategi mengelola perpustakaan (pengalaman pengelola perpustakaan yang berada dalam lingkungan terbatas, namun dapat sukses patut dijadikan narasumber. Atau bisa juga kerjasama dengan praktisi lain)
    • evaluasi informasi di internet 
    • ....
  • meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan perpustakaan, dalam bentuk belajar bersama tentang:
    • pengolahan koleksi
    • klasifikasi
    • tata ruang perpustakaan
    • SOP
    • pengembangan koleksi
    • ....
  • meningkatkan kemampuan teknologi informasi, dalam bentuk belajar bersama tentang:
    • optimalisasi mesin pencari (google, bing dll)
    • pemasangan, dan penggunaan sistem informasi perpustakaan SLiMS
    • penggunaan google drive dan aplikasi cloud lainnya
    • instalasi linux, blender, GIMP,  dan penggunaannya
    • instalasi Xmind, drupal, wordpress, zotero, mendeley, Lyx dan belajar penggunaannya
    • tips membuat presentasi menarik
    • programming sederhana
    • modifikasi fitur sistem informasi perpustkaan SLiMS
    • ....
  • menyebarkan aplikasi berbasis opensource kepada para pengelola perpustakaan dan pemerhati perpustakaan
    • instalasi sistem informasi perpustakaan SLiMS pada berbagai perpustakaan, baik secara probono maupun berbayar
    • menyelenggarakan pelatihan penggunaan sistem informasi perpustakaan berbasis opensource (pelatihan berbayar: keuntungan finansial bisa digunakan untuk menggerakkan komuntitas, memberi kenang-kenangan pada narasumber dari pihak luar dll)
    • ....
  • bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan perpustakaan dan pengelola perpusakaan
    • ATPUSI, KPLI, IPI, programmer,  Perpusda, Perpus kota, akademisi jurusan perpustakaan, akademisi bidang lain dalam bentuk kerjasama acara atau mengundang sebagai narasumber belajar bersama.
    • Komunitas juga dapat mengundang para pustakawan (praktisi), atau pengelola TBM untuk berbagi pengetahuan.
    • ....
  •  membuat produk komunitas
    • membangun katalog induk, (sebagai sarana belajar dan juga mempererat hubungan antara anggota komunitas)
    • membuat fitur baru dari aplikasi (SLiMS) sesuai kebutuhan anggota
    • membangun taman bacaan (siapa tahu ada komunitas yang dapat mengembangkan komunitasnya menjadi yayasan :) ) 
    • ....
Pendanaan:
  • iuran ketika belajar bersama (misal sekali pertemuan Rp2000)
  • pendaftaran pelatihan profesional (pelatihan berbayar) --> berdasarkan situasi dan kondisi di masing-masing komunitas
  • jualan jasa, baik kepada institusi atau kepada perorangan. Misalnya jasa implementasi SLiMS di institusi tertentu yang meminta, atau kerjasama dengan perpustakaan daerah mengisi acara workshop SLiMS untuk sekolah, dll. 
Tempat kegiatan
  • sekolah tempat anggota komunitas bekerja
  • pos ronda
  • masjid
  • balai desa
  • rumah anggota
  • kerjasama dengan instansi
  • ruang publik lainnya


------
Visi dan misi ini, tentunya dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pengelola masing-masing komunitas.
Pimpinan Komunitas dituntut untuk jeli melihat situasi tentang kebutuhan komunitasnya, trend bidang perpustakaan yang sedang berkembang, dan jangan selalu terjebak pada jumlah anggota atau jumlah yang datang ketika mengadakan kegiatan.
Satu, dua, tiga, empat orang yang datang tidaklah jadi persoalan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih, komentar akan kami moderasi